PARIAMAN, KOMPAS.com - Pos Keadilan Peduli Umat (PKPU) membangun sebanyak 1.000 "rumah senyum" yang merupakan rumah darurat bagi korban gempa di Padangpariaman, Sumatera Barat (Sumbar).
"Seribu rumah itu kami targetkan siap seluruhnya sepekan lagi," kata Manajer Rescue PKPU, Yasin, di Padangpariaman, akhir pekan lalu.
Rumah senyum itu berukuran 6 x 3 meter dengan tinggi 2,5 meter. Rumah itu berlantai semen, dengan dinding dan atap terbuat dari terpal. Sedangkan tiang penyangga dan bumbungan rumah itu terbuat dari kayu.
Menurut Yasin, hingga akhir pekan lalu, PKPU sudah memasang sebanyak 40 unit di rumah warga korban gempa di Padangpariaman.
Dia mengatakan, PKPU memprioritaskan pemasangan rumah senyum bagi korban gempa yang rumahnya hancur dan ada bayinya.
"Itu prosedur kami di PKPU yang mengacu pada kelompok rentan menurut BNPB," kata dia.
Yasin mengaku untuk membuat rumah senyum PKPU mendirikan sebanyak enam tempat pembuatan di Padangpariaman, dengan mempekerjakan warga setempat.
"Pada setiap titik pembuatan rumah ini, kami mempekerjakan sekitar 20 tenaga," kata Yasin.
Menurut dia, untuk memproduksi satu rumah senyum menghabiskan biaya sekitar Rp 3,5 juta.
Biaya tersebut, kata dia, berasal dari para pendonor dalam dan luar negeri. Pendonor luar negeri, misalnya dari Amerika Serikat dan Australia.
Yasin mengaku kesulitan mendapatkan kayu untuk pembuatan rumah senyum di Padangpariaman. Akhirnya, kayu harus didatangkan dari Tasikmalaya.
PKPU dalam aktivitasnya membantu korban gempa di Sumbar, menurunkan sekitar 125 relawan. Para relawan PKPU pada masa tanggap darurat ditugaskan melakukan evakuasi, live saving, dan trauma healing.
Kabupaten Padangpariaman dan Kota Padang merupakan dua daerah di Sumbar yang paling parah ditimpa gempa berkekuatan 7,9 Skala Richter pada Rabu (30/9), pukul 17.15.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar